-->

Tak Peduli Jalanan Sepi karena Lockdown, Bocah Ini Tetap Jual Sayur Demi Kakek Nenek yang Sakit

TRIBUNSTYLE.COM - Di tengah lockdown Thailand akibat virus corona, publik dibuat pilu melihat perjuangan bocah 10 tahun ini untuk tetap bertahan hidup.
Meski dalam situasi darurat virus corona, nyatanya semangat bocah 10 tahun ini tak pernah padam.
Demi tetap menghidupi kakek neneknya yang sudah tua dan sakit, bocah 10 tahun ini tetap rela bekerja keras.
Di tengah kebijakan pemerintah yang menerapkan lockdown, Dong, bocah laki-laki ini berusaha tetap mendapat uang untuk makan dirinya bersama kakek dan neneknya.
Dilansir dari Sin Chew Daily, Senin (4/5/2020), Dong bersikeras mengendari becaknya untuk berjualan sayuran di tengah pandemi virus corona.
Meski jalanan sepi pejalan kaki, Dong tetap bersemangat mengayuh becaknya dan menjajakan sayuran.
Dong, bocah laki-laki yang tetap nekat berjualan sayuran di tengah pandemi corona (sinchew.com)
Dong tetap memiliki harapan sayuran hasil kebun sang nenek dapat terjual dan memberinya uang untuk makan hari ini.
Bocah 10 tahun ini terlihat mengayuh sepeda yang ia modifikasi menjadi becak melewati jalan-jalan sepi di kawasan Songkhla, Thailand.
Di usianya yang cukup muda, ternyata Dong harus menggantikan nenek dan kakeknya mencari nafkah.
Di rumah Dong harus ikut merawat neneknya yang berusia 56 tahun.
Selain itu masih ada pula kakek dan nenek buyut yang beusia 89 dan 96 tahun.
Kondisi kakek dan nenek buyut Dong begitu memperihatinkan.
Keduanya kini mulai sakit-sakitan dan tidak dapat membantu Dong mencari nafkah.
Hanya kebun di belakang rumah yang menjadi harapan Dong dan keluarganya untuk tetap melanjutkan hidup.
Setelah sang nenek menanam sayuran, Dong akan menjualnya di kota dengan mengayuh becak yang selalu setia menemaninya.
Dong diketahui sudah menjalani profresinya sebagai tukang sayur keliling sejak kelas satu.
Kini di tengah pandemi virus corona, Dong harus berjuang lebih keras untuk menjual dagangannya.
Lebih lagi sejak Pemerintah Thailand mengumumkan akan memperpanjang masa lockdown secara nasional hingga akhir Mei.
Ilustrasi karantina virus corona dan wilayah (Freepik)
Untuk menjaga dirinya tetap aman dari penularan virus corona, Dong juga taat mengenakan masker.
Masker putih tampak menutupi wajah mungil bocah malang ini.
Di saat semua toko tutup dan tak ada orang yang berlalu lalang, Dong tetap berjuang.
Hingga akhirnya kisah Dong viral di media sosial, pemerintah mulai memperhatikannya.
Perdana Menteri Thailand langsung menghubungi pemerintah setempat untuk menawarkan bantuannya.
Sejak itulah Pemerintah Songkhla mulai memberikan bantuan untuk Dong dan keluarganya.
Bocah kecil itu tak perlu lagi membahayakan dirinya dengan berjualan di tengah pandemi virus corona.
Pemerintah berjanji akan memenuhi semua kebutuhan Dong dan keluarga.
Semua bantuan itu akan diberikan pada Dong sampai virus corona ini berakhir.
Keteguhan hati Dong nyatanya berhasil membuat banyak orang terharu. 
Hidup Berubah Drastis Setelah Pandemi Corona, Pria Ini Dulunya Pilot Jet, Kini Kerja Jadi Kurir
Wabah virus corona memang berdampak bagi semua orang tak terkecuali.
Jika Dong tetap harus bekerja dan membahayakan nyawanya di tengah Covid-19, pria ini juga harus berjuang untuk tetap hidup meski harus menerima kenyataan kehilangan pekerjaan menterengnya.
Kritee Youngfuengmont, pria asal Thailand, harus bertahan di tengah ekonomi sulit akibat corona.
Padahal sebulan yang lalu, Kritee masih hidup dengan nyaman.
Ia merupakan seorang pilot pesawat jet komersial yang memiliki gaji lumayan.
Namun kehidupan Kritee berubah 180 derajat ketika corona datang.
Tak lagi hilir mudik di udara membawa pesawat, Kritee kini turun ke jalanan mengendarai motor skuter untuk menjadi kurir antar barang.
Pembatasan perjalanan udara yang diberlakukan pada maskapai penerbangan berpengaruh banyak pada kehidupan Kritee.
Perusahaannya merugi, menimbulkan turbulensi pada kehidupan para karyawan.
Dikutip dari The Star, lebih dari 200 awak kabin sudah dirumahkan.
Sedangkan mereka yang masih bekerja menghadapi pemotongan gaji dalam jumlah besar.
Mau tak mau, Kritee harus menyesuaikan diri.
Mendaftar pekerjaan menjadi kurir adalah cara tercepat untuk bisa mendapat tambahan uang.
Jadilah kini Kritee berkerja keras di jalanan.
Ia mondar-mandir untuk mengantar berbagai barang seperti dokumen, makanan, atau sekedar secangkir kopi.
Memang bukan pekerjaan yang mewah, tapi pria berusia 36 tahun tersebut harus melakukannya karena kebutuhan mendesak.
Dari hasil pekerjaan menjadi kurir, Kritee mendapat tambahan uang sebesar 1500 Bath atau sekitar Rp 700 ribu.
"Hidup tidak bisa diprediksi.
Hal tak terduga bisa terjadi kapan saja.
Kita bisa menikmati saat menyenangkan, tapi tiba-tiba berantakan," ungkap Kritee.
Meski merasakan kesulitan, Kritee tetap berpesan untuk tidak menyerah.
"Ketika itu terjadi, kamu harus mencari tahu apakah kamu akan menyerah atau bertarung.
Kamu harus mencari pegangan dan mencari jalan keluar," lanjutnya.
Maskapai penerbangan Thailand mulai memangkas layanan da gaji karyawan pada akhir Maret lalu.
Hal itu dilakukan demi mencegah penularan corona.
Namun karena keadaan semakin sulit, perusahaan mulai melakukan pemotongan gaji skala besar dan memberhentikan sebagian awak kabin pada akhir Mei.
Melihat situasi ini, Kritee dan teman-temannya berinisiatif untuk mengatasi keadaan.
Mereka membuat satu kelompok untuk melayani jasa pengiriman barang.
Sejak saat itulah mereka menukar seragam awak kabin dengan seragam kurir.
Gagasan pilot gagah dipaksa untuk menjadi kurir telah menjadi sorotan tersendiri.
Loading...

Related Posts

0 Response to "Tak Peduli Jalanan Sepi karena Lockdown, Bocah Ini Tetap Jual Sayur Demi Kakek Nenek yang Sakit"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel